
Jаkаrtа – Mоbіl mеrеk Chіnа cukup garang menyerbu pasar Indonesia dengan produk barunya. Dua merek terbilang gres yaitu Wuling dan juga DFSK. Wuling konsentrasi mendatangkan kendaraan beroda empat penumpang sementara DFSK, selain memproduksi kendaraan beroda empat penumpang juga ada kendaraan niaga menyerupai pikap.
Kedua merek itu kelihatan serius bagi bisa berkompetisi dengan kendaraan beroda empat merek Jepang di Tanah Air. Buktinya mereka memamerkan harga jual lebih hemat biaya dari pada kompetitornya itu. Namun apakah seni administrasi harga ramah biaya itu berhasil?
Bаса jugа: Mоbіl Chіnа Pеrlu Buktіkаn Prоduknуа |
Jika mengacu pada data wholesales (dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bulan Mei misalnya, DFSK tidak mengirim sama sekali mobilnya ke diler buat versi pick-up. Sedangkan SUV Glory 580 yg disebut-sebut menjadi penantang Honda CR-V bulan Mei hanya 4 unit saja.
Namun apabila menyaksikan angka pemasaran ritel (dari diler ke konsumen) pada bulan Mei DFSK secara total mengantarkan 36 unit mobilnya. Tapi data tersebut tak merinci kendaraan beroda empat macam apa saja yang dikirim ke konsumennya.
Bаса jugа: SUV Chіnа Glоrу 580 Dіrіlіѕ, Gаrаnѕіnуа Suреr Lаmа hіnggа 7 Tаhun |
Masih dari data pemasaran ritel, Wuling masih sedikit mujur ketimbang DFSK. Wuling yang mengawali debutnya pada tahun 2017 mampu mengantarkan 1.348 unitnya ke konsumen.
Tentu angka tersebut belum ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan produsen Jepang yg sudah apalagi lalu mengisi pasar Indonesia menyerupai Toyota, Daihatsu, Suzuki, dan lainnya.
Nah apabila Otolovers sendiri bagaimana, masih menggunakan kendaraan beroda empat Jepang atau telah beralih ke mоbіl Chіnа?gаіkіndореnjuаlаn mоbіlmоbіl сhіnа